Tuesday, November 3, 2009

Tugas Manajemen Keuangan dan Teknologi E-Business

Berbisnis Dengan Saham


Banyak cara yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup kita agar jauh lebih baik dari sekarang dan mempunyai masa depan yang gemilang. Salah satunya dengan cara berbisnis saham. Banyak orang yang meragukan tentang hal ini, tetapi penulis tetap berusaha untuk menjadikan berbisnis saham sebagai solusi mencari keuntungan dalam ekonomi terutama dunia bisnis. Sebelum kita memulai untuk berbisnis dengan saham, maka kita harus mengenal apa itu saham dan jenis-jenisnya, juga fungsi dari saham tersebut. Banyak orang terutama dari kalangan ekonomi mempunyai siasat untuk mencari tambahan biaya hidup dengan cara investasi dengan saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5). Dari pengertian tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa saham berupa kertas sedangkan pada era modern saat ini saham itu sendiri bukan berbentuk fisik seperti dulu, tetapi sekarang berupa angka digital pada computer, sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah.

Saham juga terbagi-bagi menjadi beberapa jenis, seperti:

a. Saham Biasa (common stock) dimana saham ini mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan dan pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas.

b. Saham Preferen (Preferred Stock) dimana saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa.

Jika kita berniat untuk berinvestasi, maka kita juga harus memperhatikan perusahaan mana yang sahamnya akan kita beli. Harga saham tersebut dapat kita lihat melalui IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Kita juga harus selalu memperhatikan harga saham kita di pasar modal. Bila terjadi perubahan tentang harga saham di pasar modal, kita harus memperhatikan investasi saham, perkembangan dari perusahaan tersebut, juga memperhatikan nilai income yang kita terima.

Saham dapat diukur dengan satuan lot, satu lot berarti 500 lembar saham, hal ini berasal dari Bursa Efek Jakarta tetapi khusus untuk saham perbankan satu lotnya berjumlah 5000 lembar saham. Hal ini berarti bila harga saham suatu perusahaan X adalah Rp.5.000,- maka kita harus bertransaksi minimum untuk mengeluarkan dana Rp. 2.500.000,-. Ini didapatkan dari pembelian minimal 1 lot saham yaitu 500 lembar saham, jadi Rp 5.000,- x 500 lembar saham per satu lot. Pada saham juga dikenal dengan istilah capital gain yaitu nilai selisih dari harga jual saham terhadap harga beli saham. Contohnya : bila kita membeli saham dengan harga perlembar Rp.5.000,- dan kita menjualnya dengan harga perlembarnya Rp.6.000,-. Maka kita mendapatkan keuntungan atau capital gain sebesar Rp.1.000,-. Maka semakin besar capital gain yang kita dapatkan, maka semakin besar pula tingkat keberhasilan kita dalam berbisnis dengan saham.

Ada beberapa risiko yang harus kita perhatikan dalam menginvestasikan dana kita pada saham seperti risiko akan inflasi, yaitu risiko yang mengurangi daya beli uang sehingga nilai investasi yang kita tanam menjadi turun sehingga kita dapat mengalami kerugian, risiko yang kedua yaitu risiko akan nilai mata uang (kurs) dimana risiko ini akan menyebabkan investasi yang kita tanam menjadi menurun dikarenakan kenaikan nilai tukar mata uang asing terhadap nilai tukar rupiah. Dan yang terakhir yaitu risiko tingkat suku bunga, dimana suku bunga baik dan menyebabkan banyak investor yang menarik saham sehingga saham yang kita tanam menjadi turun dan kita akan mengalami kerugian.

Pasar modal juga berperan dalam dunia bisnis saham, karena pasar modal mempertemukan antara pihak penjual saham dan juga calon pembeli saham. Harga saham pada pasar modal dapat naik dan juga turun, tergantung dari nilai harga saham pada bursa efek. Apabila kita ragu akan mengambil keputusan saham yang kita punya untuk kita jual atau kita beli saham, kita dapat menggunakan calo saham atau disebut juga pialang. Pialang akan memberitahukan kita tentang harga saham dan indeks saham juga risiko-risiko yang kita terima apabila kita membeli atau menjual saham. Tentu saja kita juga harus membayar pialang dengan memberikan persen hasil keuntungan yang kita terima setelah kita menjual saham yang kita punya.

Kita juga harus tepat dalam memilih perusahaan mana yang akan kita beli sahamnya, kita harus melihat prospek dari perusahaan itu, nilai keuntungan perusahaan tersebut tiap tahunnya, juga keuntungan perusahaan 10 tahun lalu hingga sekarang, jadi kita mengenal perusahaan yang sahamnya akan kita beli. Bila kita salah memilih perusahaan seperti memilih perusahaan yang nantinya akan mengalami kebangkrutan dan parahnya perusahaan tersebut akan dilikuidasi, maka kita sebagai investor saham pada perusahaan itu juga mengalami kerugian yang berdampak pada saham yang kita investasikan.

Deviden juga berperan dalam menentukan keuntungan dan kerugian dalam berbisnis saham yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan dimana kita sebagai investor akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan keuntungan perusahaan, tetapi bila perusahaan mengalami kerugian, maka kita tidak mendapatan deviden.

Maka dari itu banyak sekali pengetahuan tentang saham yang harus dipelajari dan dimengerti agar kita dapat berbisnis dengan saham dan menghasilkan laba atau keuntungan yang maksimal.


Nama : Anggih Tangkas Wibowo

NIM : 92208052

Jurusan : Magister Sistem Informasi Bisnis

Angkatan : 35 SIB

Tugas : Manajemen Keuangan dan Teknologi E-Business

Dosen : Dr. Budi Hermana


No comments: