DOSEN : Dr. PRIHANTORO
NAMA : ANGGIH TANGKAS WIBOWO
NIM : 92208052
JURUSAN : SISTEM INFORMASI BISNIS
SPK dalam instansi pendidikan dapat terjadi baik ditingkat sekolah maupun universitas. SPK sering dijadikan alat untuk mengambil alternatif keputusan seperti dalam penentuan prestasi siswa yang sering dikaitkan dengan pembagian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, dan juga penentuan ranking atau peringkat di kelas. SPK juga sering dijadikan alernatif keputusan dalam sistem penerimaan siswa/mahasiswa baru dalam setiap tahunnya. SPK berperan penting dalam memberikan pilihan kepada atasan/pimpinan, dalam hal ini bagi sekolah yaitu kepala sekolah/pimpinan kegiatan siswa, dan bagi universitas yaitu rektor/pimpinan kegiatan kemahasiswaan. Penggunaan SPK yang tepat, maka dapat menghasilkan pilihan keputusan bagi kepala sekolah/rektor yang baik dan tepat. Dalam hal ini akan dibahas mengenai penggunaan SPK di lingkungan Sekolah.
Contoh penggunaan SPK di sekolah yaitu tentang penentuan peringkat/ranking bagi siswa yang berprestasi. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan pilihan agar siswa dapat disebut berprestasi, yaitu prestasi akademik, tingkah laku siswa, pergaulan siswa baik didalam kelas dan diluar kelas, keaktifan siswa, dan sebagainya. SPK dapat memberikan pilihan dalam penentuan peringkat/rangking seperti tabel dibawah ini :
Ranking | Prestasi Akademik | Tingkah Laku | Keaktifan | Pergaulan/Adaptasi dengan lingk. sekitar |
Juara I | Positif | Positif | Positif | Positif |
Juara II | Positif | Positif | Negatif | Positif |
Juara III | Positif | Positif | Negatif | Negatif |
Tabel diatas menerangkan SPK dalam penentuan prestasi bahwa juara I harus memiliki semua kriteria yang sangat baik dalam SPK, juara II berkriteria baik, dan juara III berkriteria cukup baik.
Setelah alternatif keputusan diambil, maka SPK selanjutnya mengenai beasiswa bagi siswa yang berprestasi. Dalam penentuan beasiswa bagi siswa berprestasi dapat dilihat dari hasil ranking atau peringkat siswa. Beasiswa juga diberikan bagi siswa yang mempunyai nilai baik tetapi tidak mendapatkan ranking dikarenakan mutu sekolah yang baik sehingga siswa rata-rata memiliki prestasi akademik yang baik pula. Beasiswa juga dapat diberikan kepada siswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang baik. Maka SPK dapat memberikan alternatif keputusan dalam penentuan beasiswa bagi siswa. SPK dapat memberikan pilihan dalam penentuan beasiswa bagi siswa seperti tabel dibawah ini :
Beasiswa | Ranking/ Peringkat | Prestasi Akademik | Rekomendasi Guru | Kemampuan pendapatan keluarga |
1-10 siswa | 1-3 | Positif | Positif | Positif/Negatif |
11-50 siswa | 1-10 | Positif | Positif | Positif/Negatif |
51-100 siswa | 10-(tidak) | Positif | Negatif | Positif/Negatif |
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa beasiswa dapat diberikan kepada 1-10 siswa bila siswa tersebut mendapatkan peringkat 1-3 termasuk prestasi akademik dan rekomendasi guru. Beasiswa yang diberikan kepada 1-10 siswa bila siswa tersebut mendapatkan peringkat 1-10 termasuk prestasi akademik dan rekomendasi guru, dalam kemampuan pendapatan keluarga dapat dilihat melalui persyaratan fotocopy slip gaji orang tua siswa. Terakhir beasiswa diberikan kepada 51-100 siswa bila siswa memiliki peringkat kelas atau tidak, tetapi memiliki prestasi akademik yang baik, dapat dilihat dari nilai raport siswa.
SPK selanjutnya mengenai penerimaan siswa baru disetiap tahunnya. SPK dapat berperan dalam penentuan siswa yang akan diterima di sekolah. Ada beberapa kriteria yang dapat dilihat dari siswa, seperti hasil prestasi dari sekolah sebelumnya, hasil ujian penerimaan siswa baru, berkas-berkas pendukung, keterangan kelakuan baik dan sebagainya. Penggunaan SPK dalam hal ini lebih menekankan kepada hasil prestasi akademik siswa. Bila digambarkan dalam tabel, maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Siswa Pilihan | Hasil Prestasi Sekolah sebelumnya | Hasil Ujian Penerimaan Siswa Baru | Berkas-berkas Pendukung | Keterangan Kelakuan Baik |
1-50 siswa | Baik | Baik | Lengkap | Positif |
51-100 siswa | Baik | Cukup baik | Lengkap | Positif |
101-200 siswa | Cukup Baik | Cukup Baik | Lengkap | Positif |
Tabel diatas menerangkan tentang SPK yang memberikan beberapa alternatif keputusan yaitu tentang bagaimana menentukan siswa yang akan diterima oleh sekolah. Siswa yang diterima antara 1-50 orang memiliki kriteria tentang hasil prestasi yang baik dari sekolah sebelumnya, hasil ujian PSB yang baik, berkas yang lengkap dan memiliki keterangan kelakuan baik. Siswa yang diterima antara 51-100 orang memiliki kriteria bahwa hasil prestasi yang baik dari sekolah sebelumnya, hasil ujian PSB yang cukup baik, berkas yang lengkap dan memiliki keterangan kelakuan baik. Terakhir siswa yang diterima antara 101-200 orang memiliki kriteria tentang hasil prestasi yang cukup baik dari sekolah sebelumnya, hasil ujian PSB yang cukup baik, berkas yang lengkap dan memiliki keterangan kelakuan baik. Maka pimpinan kegiatan penerimaan siswa baru termasuk kepala sekolah dapat menentukan siswa mana yang dapat diterima di sekolah.
Bagan diatas menjelaskan bahwa dalam memilih penerimaan siswa baru memiliki 5 kriteria, yaitu beasiswa, ranking/peringkat sebelumnya, prestasi akademik, rekomendasi guru, kemampuan pendapatan keluarga. Dari kelima kriteria diatas dapat ditarik 2 kriteria berikutnya yaitu siswa penerima ranking/peringkat dan siswa penerima beasiswa. Setelah semua kriteria terpenuhi maka kita akan mendapatkan siswa mana yang dapat kita terima sebagai siswa baru.
SPK dalam dunia pendidikan juga dibutuhkan untuk kriteria siswa penerima beasiswa berdasarkan beberapa kriteria. SPK dalam menentukan beasiswa memerlukan beberapa kriteria, yaitu :
a. Prestasi Siswa
Prestasi siswa dapat dilihat dari nilai-nilai yang ia dapatkan ketika memulai pendidikan sampai pendidikan saat ini. Siswa yang memiliki ranking di kelasnya, mempunyai peluang yang baik untuk mendapatkan beasiswa. Prestasi juga dapat dilihat dari nilai raport, misalnya beasiswa bisa didapatkan bila rata-rata nilai per mata pelajaran 7,0 terutama 5 mata pelajaran utama seperti Matematika, Bahasa indonesia, Bahasa inggris, bila jurusan IPA (Fisika, Kimia, Biologi) dan jurusan IPS (Ekonomi, Geografi, Sosisologi).
b. Latar belakang keluarga
Hal ini dilihat bila ada siswa yang pintar tetapi mempunyai latar belakang keluarga tidak mampu. Siswa yang berlatar belakang tidak ampu, harus membuat SKTM atau Surat Keterangan Tidak Mampu.
c. Hasil test beasiswa
Hasil ini diambil dari test penerimaan beasiswa ketika siswa ingin mengajukan beasiswa. Test ini berupa Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika. Semakin baik hasil test yang kita punya, maka kita berpeluang besar untuk mendapatkan beasiswa.
d. Pengalaman siswa
Pengalaman siswa ini didapat dari keaktifan siswa ketika sekolah, seperti mengikuti seminar atau workshop, mengikuti pelatihan atau kursus tambahan, aktif dalam kegiatan kesiswaan, dan sebagainya
e. Kelengkapan dokumen pendukung
Dokumen pendukung yang mendukung siswa agar mendapat beasiswa seperti mempunyai fotocopy tentang syarat beasiswa, isian form beasiswa, foto, dan sebagainya yang menjadi prasyarat dokumen.
Bila digambarkan dengan hirarki, maka sistem penunjang keputusan ini dapat dilihat dibawah ini :
Kesimpulan :
SPK sangat diperlukan dalam dunia pendidikan. SPK dapat membantu siswa, dan para pengajar dan pimpinan pendidikan dalam mencari solusi alternatif keputusan. Dalam hal ini, keputusan yang diambil adalah kriteria dalam penerimaan siswa baru dan kriteria dalam siswa penerima beasiswa.
1 comment:
Yang mau lihat contoh aplikasinya bisa mampir ke sini :
http://beasiswa.eu.pn
Semoga membantu… :)
Post a Comment